ARTFUL PALTERING

 

Artful Paltering: The Risks and Rewards of Using Truthful Statements to Mislead Others




   Tahukah kamu apa itu paltering? Terdengar asing, tapi mungkin kita pernah melakukannya baik sadar atau tidak.

  Paltering adalah taktik manipulasi psikologis yang melibatkan penggunaan kebenaran atau sebagian informasi yang tidak lengkap untuk menipu atau memanipulasi orang lain. Tujuannya adalah membuat orang lain percaya pada sesuatu yang tidak seluruhnya benar atau menyembunyikan kebenaran yang sebenarnya.

Saya kutip dari " Journal of Personality and Sosial Psychology, oleh Todd Rogers dari Harvard University.

Imagine that the following two statements are true about a car that you owned for one year:

 a. Twice in the last year this car would not start and both times you had to have a mechanic fix it;
 b. This car drivesvery smoothly and handles very well. Just last week it started up with no problems when the temperature was−5 degrees Fahrenheit.

Next, participants read three different negotiation exchanges that involved different types of deception. We asked participants to classify the deception as one of the three formsof deception. 

For example:
1. Imagine that a potential buyer says, “This car seems like it works perfectly. I expect it has not had any mechanical problems.”If the potential then buyer asks you, “Has this car everhad problems?”If you replied “This car has never had problems” youwould be misleading by: Active paltering, passive omission, active commission.

2. Imagine that a potential buyer says, “This car seems like it works perfectly. I expect it has not had any mechanical problems.”If the potential buyer then asks you, “Has this car everhad problems?”If you replied “This car drives very smoothly and handles very well. Just last week it started up with no problems when the temperature was −5 degrees Fahrenheit.” you would be misleading by: Active paltering, passive omission, active commission.

3. Imagine that a potential buyer says, “This car seemslike it works perfectly. I expect it has not had any mechanical problems.”If the potential buyer then moves on to talk about adifferent topic. If you did not correct the potential buyer’s mistakenbelief that the car has not had mechanical problemsyou would be misleading by: active paltering, passive omission, active comission.


Paltering sering digunakan dalam negosiasi, politik, dan hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus berbohong secara langsung. Namun, paltering dapat merusak kepercayaan dan hubungan jika diketahui.

Walaupun paltering bukanlah kebohongan, paltering bukan hal yang terpuji, bahkan nabi Ibrahim menggolongkan hal ini sebagai kedustaan.

Dalam hadist muslim nomor 4371, dari Abu Hurairah dalam potongan hadist 

وَوَاحِدَةٌ فِي شَأْنِ سَارَةَ فَإِنَّهُ قَدِمَ أَرْضَ جَبَّارٍ وَمَعَهُ سَارَةُ وَكَانَتْ أَحْسَنَ النَّاسِ فَقَالَ لَهَا إِنَّ هَذَا الْجَبَّارَ إِنْ يَعْلَمْ أَنَّكِ امْرَأَتِي يَغْلِبْنِي عَلَيْكِ فَإِنْ سَأَلَكِ فَأَخْبِرِيهِ أَنَّكِ أُخْتِي فَإِنَّكِ أُخْتِي فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي لَا أَعْلَمُ فِي الْأَرْضِ مُسْلِمًا غَيْرِي وَغَيْرَكِ

Kisahnya, pada suatu ketika Ibrahim pernah mendatangi sebuah negeri yang di pimpin oleh raja yang fajir, dan beliau bersama istrinya Sarah, dia adalah seorang wanita yang sangat cantik.

Maka Ibrahim mewanti istrinya: “Sesungguhnya raja yang fajir ini, jika sampai mengetahui engkau adalah istriku, tentu ia akan mengambilmu dariku secara paksa. Oleh karena itu, apabila ia menanyakan kamu, kabarkan padanya bahwa kamu adalah saudaraku. Engkau adalah sudaraku seIslam, karena saya tidak mengetahui ada di dalam negeri ini seorang muslimpun selain aku dan dirimu”.

Nabi Ibrahim berkata bahwa Sarah adalah saudarinya, agar raja memahami Sarah sebagai saudari, walau yang dimaksud Ibrahim adalah saudari seiman.
karena ditakutkan raja akan mengambil Sarah untuk diperistri. 

Pengakuan Nabi Ibrahim menimbulkan kesalahpahaman makna kata, menjadi melenceng ke makna lain, yang mana Nabi tidak berbohong, tapi tidak juga mengucapkan kebenaran yang sebenarnya.

Islam melarang seorang muslim untuk berbohong, dengan banyaknya hadist yang menjelaskan besarnya dosa menipu dan berbohong, tapi islam memberikan rukhsakh kepada seseorang yang terhimpit keadaan genting untuk menghindari dampak buruk yang lebih besar, jika seseorang mengatakan yang sebenarnya.

Oleh karena itu, paltering sebaiknya tidak digunakan terlalu sering, karena dampak paltering menjadikan pelakunya menormalisasikan kebohongan dan manipulasi. (Arifa).




Referensi :
1. https://almanhaj.or.id/59356-tiga-kedustaan-yang-dilakukan-nabi-ibrahim-alaihissalam.html
2. Rogers, T., Zeckhauser, R,. Gino, F,. and Michael I. N., Maurice E. S., (2017) : Journal of Personality and Social Psychology , Vol. 112, No. 3, 456-473. 

Komentar

Posting Komentar

Tolong bicaranya yang sopan, jangan nyepam!!! (; ・`ω・´)

baca postingan lain juga

DAY 1 {Revolutionaly}