DAY 4 (tomorrow)

 Skillet, bon jovi, and tomorrow by avril.

🎼

Besok aku akan bangun, dan harus segera menatap pandangan di ujung ubun-ubunku. Peta baru. 

Aku punya tujuan, aku punya harapan, aku juga punya keinginan. Tiap satu kali aku terpikir sesuatu, aku mulai ber-ambisi gila. Berpikir untuk sekali mendayung dua pulau terlampaui. "Tidak ada yang mustahil!" 

Harapan ku, menyilang ribuan list. Keinginanku, melampaui akal nalar. Tujuanku, yang justru tidak kutahu.

Saosin, you not alone.

Besok, aku hanya akan merasakan evanescence berbisik di tepi almari. Seolah aku tidak lagi berbaring di ranjang ini. Tak lagi aku merasakan besi menatap sendi-sendi lututku. "Bring me to life" aku hanya memohon hari-hari dan harapanku kembali, setelah aku kehilangan arah dan termakan ambisi obsesi. 

Andai esc bisa merubah settingan otak ini, aku akan menekan ribuan kali tiap otakku kehilangan napasnya. Berharap ribuan selang oksigen mengembalikan fungsi kembali.

Besok, aku tak mengulang hari ini. Tak lagi aku bergantung Harapan dan obsesi. Sakit. Sakit. Sakit. 




Dua hari lagi, apa yang akan terjadi,?. Tiga hari lagi, apa yang menjadi diluar kendali,?. Empat hari lagi, aku masih berharap melihat mu tersenyum bangga melihatku hidup dan tampak di monitormu. 

Deft0ne$? Apa itu? Aku tidak tahu?!

Bahkan diary tak lagi mampu menahan luapan obsesi ini, lebih dari satu!


Besok, aku tak lagi paham apa yang otakku tulis ^-^ 


Komentar

baca postingan lain juga

ARTFUL PALTERING

DAY 1 {Revolutionaly}