Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

fear in love pair

    Mereka bilang, aku tidak normal. mereka bilang aku tidak bisa menolak. mereka bilang aku polos dan tak punya pendirian. mereka bilang aku tidak seperti mereka. aku terlalu kekanak-anakan. Aku tidak bisa menjadi dewasa. Jadi, buat apa mereka bergantung padaku? kalau bukan karna ingin mengolok-olok ku?     ya, aku berusaha untuk tak lagi dewasa, buat apa berharap mendekat dengan maut? pikirku.  "buat apa aku harus mengikuti mau orang?" and stop being denial one.      aneh. aku percaya diri tentang diriku, tapi tak ada di kepercayaan pada diriku. Aku tahu aku punya kemampuan, aku tahu aku punya bakat, aku tahu aku punya minat, aku tahu aku bukan seorang yg rendah diri, atau justru abai dengan harga diriku.  tapi, aku tak lagi percaya dengan kepercayaanku dengan orang lain. Aku bisa saja memiliki seribu teman yang bisa ku ajak diskusi kehidupan, seolah mereka sudah kupercaya sebagai pemegang rahasiaku, aku suka membuat orang lain percaya jika...

Warum behandeln Dich andere schlecht, wenn Du zu lieb bist 🧐

Oh, das kenne ich nur zu gut! Es ist verrückt, aber manchmal, wenn man einfach zu nett und zu großzügig ist, denken die Leute, sie können das ausnutzen. Ich erinnere mich noch, als ich in der Schule war – ich war immer das Mädchen, das allen geholfen hat, Hausaufgaben gemacht hat, für andere Projekte übernommen hat und einfach nie "Nein" gesagt hat. Irgendwann hat eine meiner besten Freundinnen angefangen, mich wie selbstverständlich zu behandeln. Es ging nicht mal mehr darum, ob ich Zeit oder Lust hatte, ihr zu helfen – sie hat es einfach erwartet. Und wenn ich mal versucht habe, mich zurückzuziehen oder „Nein“ zu sagen, dann war sie plötzlich sauer oder hat mich ignoriert. Das Schlimmste war, dass ich mich damals echt gefragt habe, ob mit mir etwas nicht stimmt. Warum sind die Leute so? Aber die Wahrheit ist, wenn man zu lieb ist, gibt man oft den Eindruck, dass man keine Grenzen hat. Manche Menschen, die unsicher oder egoistisch sind, nehmen das als Freibrief, dich auszunu...

2 hari lagi

hari ini aku jatuh lagi. bukan karena apa, aku lagi-lagi kecewa dengan bodohnya diriku. Tak ada yang tahu karena memang tak perlu ada yang tahu. sudah berjalan satu pekan kecemasan ku, pikiranku tak lagi jernih, tubuhku butuh istirahat dari hal-hal yang tak karuan. ada kala nya seorang penyemangat dan advokat hilang arah. 

RAMADHAN 🍓

APA YANG MENGHALANGIMU BERUBAH? Ini adalah ramadhan ke-20 ku dalam sepanjang hidup, atau mungkin 21? Entah lah, bulan yang penuh berkah membuatku berfikir dua kali setiap berkata, setiap berfikir. Aku tahu bahwa pikiranku tak tentu sehat dan logis, dan aku tau kalau kata-kataku tak tentu baik. Hari-hari yang padat aktifitas buat ku bagai obat peredam kesembronoan ku, satu kali waktu-ku kosong, pikiranku melayang dan bersenandung irama musik rock. Pikirku, bukannya menyenangkan mengisi waktu untuk chillin' the vibe?.  Aigoo~ aku terbawa ke alam syahwat paling sulit kujauhi. Kenapa aku harus tertarik dengan ini? Kenapa aku tak bisa menjadi seorang yg bertakwa, padahal aku tak kalah menikmati waktu-ku ketika membaca Al-Qur'an.  Aku merasa hina setiap kali tak mampu menahan syahwat? Benar saja, bulan ini adalah ujian terberatku,  Dan.... Suatu pesan terkabar muncul di notifikasi Reminder 🌴🌴 Hukum Mendengarkan Musik Saat Sedang Berpuasa          🍃🍃...

Gimana bentuk seorang manipulatif?

Klar, ich erzähle dir mal aus meiner Perspektive! 😊  Stell dir vor, ich hatte mal in der Schule einen Typen in meiner Klasse, nennen wir ihn Zen. Zen war auf den ersten Blick total charmant – immer ein Lächeln auf den Lippen, super selbstbewusst und konnte sich in jede Situation einfühlen. Aber da war etwas...  ich konnte es nicht sofort benennen, aber es war unheimlich. Seine Augen hatten manchmal so einen kalten Blick, als ob er Menschen einfach durchschauen würde. Das Krasse war, wie gut er mit Leuten umgehen konnte, um das zu bekommen, was er wollte. Einmal hat er unsere Mathelehrerin mit Komplimenten um den Finger gewickelt, nur um einer Abgabe auszuweichen. Und sie? Total überzeugt, dass er so ein "liebenswürdiger Junge" sei. Ich weiß noch, wie wir eines Tages eine Gruppenarbeit gemacht haben. Zen hat sich perfekt ins Team integriert, uns motiviert und alles koordiniert. Aber dann – und das war so typisch – hat er am Ende die ganze Arbeit als seine eigene ausgegeben, o...